Adm Desa Pilangsari

Lumbung Padi (Leuit)

17 0

Lumbung padi adalah bangunan atau tempat penyimpanan hasil panen berupa padi yang berfungsi untuk menjaga persediaan pangan, mengantisipasi masa paceklik, melindungi padi dari hama, dan mengeringkannya agar dapat disimpan dalam waktu lama sebelum digiling menjadi beras. Bangunan ini bervariasi bentuk dan desainnya di setiap daerah, seperti bentuk bakul raksasa di beberapa wilayah, atau memiliki fungsi ganda seperti balai untuk beristirahat. 

Lumbung padi adalah sebuah lumbung yang digunakan untuk menyimpan dan mengeringkan padi yang telah dipanen. Lumbung ini khusus didesain berdasarkan fungsinya, dan bisa bervariasi berdasarkan negara atau provinsi. Lumbung padi di Asia memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan lumbung padi yang berada di lokasi budidaya padi lainnya di dunia. Di Amerika Serikat, lumbung padi pernah banyak terlihat di negara bagian South Carolina.

Lumbung padi masyarakat Sunda Badui (Leuit) berbentuk seperti rumah panggung namun berukuran lebih kecil, tidak berjendela, dan hanya ada satu pintu yang digunakan untuk memasukan dan mengeluarkan padi. Pintunya tidak terletak dekat dengan tanah melainkan menyentuh atap sehingga dibutuhkan tangga untuk menjangkaunya. Gabah dimasukan bersama dengan tangkai gabah yang sengaja disisakan ketika dipanen. Lantai Leuit dibuat dari bilah-bilah kayu yang disusun sejajar namun tidak terlalu rapat. Pondasi yang digunakan berupa batu kali yang pipih. Dinding Leuit berupa anyaman bambu. Penutup atap dibuat dari susunan daun sagu dan ijuk yang dibuat dari helai daun pohon aren. Atap diikat dan dikencangkan dengan pengikat rotan atau anyaman bambu.

Di tengah gempuran modernisasi dan hadirnya gudang penyimpanan berteknologi canggih, Leuit atau lumbung padi tradisional masyarakat Sunda masih tetap bertahan dan berfungsi dalam kehidupan masyarakat pedesaan Jawa Barat.

Leuit bukan sekadar tempat menyimpan hasil panen, melainkan juga simbol kearifan lokal yang mencerminkan filosofi hidup orang Sunda. Bangunan berbahan kayu dan bambu ini biasanya berdiri di halaman rumah atau di area sawah. Atapnya terbuat dari ijuk atau rumbia, dirancang agar tahan lama dan menjaga padi tetap kering.

Leuit adalah simbol ketahanan pangan sekaligus rasa syukur kepada alam. Padi yang disimpan tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tapi juga untuk menghadapi musim paceklik. Tradisi ini erat kaitannya dengan upacara adat seperti  "Seren Taun", yaitu ritual tahunan masyarakat adat Sunda Wiwitan yang dilaksanakan untuk mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen. Dalam upacara tersebut, padi hasil panen dimasukkan ke dalam leuit secara simbolis.

Meski kini banyak petani beralih menggunakan karung plastik dan gudang modern, sebagian masyarakat adat masih menjaga keberadaan leuit. Pemerintah daerah bersama komunitas budaya pun terus mendorong pelestariannya. Bahkan, beberapa desa wisata di Jawa Barat mulai menjadikan leuit sebagai daya tarik edukasi bagi wisatawan.

Leuit bukan sekadar bangunan, tapi warisan budaya yang menyimpan nilai gotong royong, kesederhanaan, dan keberlanjutan. Menjaga leuit berarti menjaga jati diri. Dengan berbagai upaya pelestarian tersebut, leuit diperkirakan tidak hanya bertahan sebagai benda tradisional, tetapi juga sebagai simbol penting dalam menjaga kedaulatan pangan dan identitas budaya Sunda di masa depan.

 

 

Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Lumbung_padi

https://chatgpt.com/c/68b9fdfe-8200-832b-a0ec-f86a0dfd36e4

 

 

Tag : #https://id.wikipedia.org/wiki/Lumbung_padi#Leuit#PilangsariJatitujuh
Bagikan:

0 Komentar

Statistik Pengunjung

Online 57
Hari ini 292
Kemarin 234
Bulan ini 2849
Tahun ini 37133
Total 37153
PEMERINTAH DESA PILANGSARI

Jl. Buyut Kondur No.1 Desa Pilangsari Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka

0831211111645

[email protected]

Ikuti Kami

© Pemerintah Desa Pilangsari. All Rights Reserved. Powered by easydes.id

Design by HTML Codex

Hubungi kami